Sebelum
menganalisis suatu artikel ada baiknya kita mengetahui tentang kalimat efektif
dan tidak efektif. Pengertian kalimat
efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang
disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Di
bawah ini adalah artikel yang akan saya bahas. Check this out!
Korean Wave, Fenomena Sesaat.
Tren selalu berubah, begitu pula denganKorean Wave yang
tengah melanda Indonesia saat ini, akan berlangsung sesaat seiring perkembangan
tren selanjutnya.
Hallyu atau Korean Wave (Gelombang Korea) adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia.
Umumnya Hallyu memicu banyak orang untuk memelajari bahasa dan kebudayaan Korea.
Tak terkecuali Indonesia dimana kalangan mudanya kini banyak yang sedang dilanda demam K-pop dan drama Korea.
Fenomena ini mengingatkan kita pada tren-tren sebelumnya yang juga pernah melanda di Indonesia seperti budaya pop China dan Jepang.
Dan semua budaya pop tersebut, kata Henni Norita dari Lembaga Psikologi Hikari, hanya bersifat sementara karena perkembangan tren datang silih berganti mengikuti perkembangan zaman.
"Jadi sama seperti tren-tren sebelumnya, fenomena Korean Wave pun hanya berlangsung dalam kurun waktu tertentu," jelasnya kepada Beritasatu.com.
Dan sebagai sebuah fenomena, lanjut Henni, tentu saja memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia.
Misalnya, kata dia, berkurangnya kecintaan terhadap budaya sendiri dan cenderung menurunnya semangat belajar dan produktivitas lantaran waktunya banyak tersita untuk menonton drama Korea, atau menjelajahi dunia maya untuk mencari tahu banyak hal mengenai Korea.
Jangan Hanya Jadi Follower
Tak hanya itu, gaya hidup sebagian kalangan muda Indonesia pun, lanjut Henni, mulai terpengaruh oleh gaya hidup masyarakat Korea.
Kondisi ini menunjukkan bahwa budaya pop Korea saat ini memang sudah mempunyai penggemar dan memiliki kelasnya tersendiri di Indonesia.
Tak hanya di kalangan biasa, tapi juga telah merambah sekaligus menginspirasi beberapa artis di tanah air.
"Namun sebagai sebuah dinamika kehidupan, fenomena ini sebenarnya wajar saja terjadi," jelasnya.
Lantas apa dampak positifnya fenomena tersebut bagi masyarakat kita? Henni berpendapat, fenomena Hallyu dapat memperkaya pengetahuan masyarakat Indonesia akan kebudayaan negara lain.
Sebagai salah satu negara maju di Asia, Korea juga dapat dijadikan teladan karena tetap memegang teguh budayanya meski arus globalisasi sedemikian derasnya.
Hal ini dapat dilihat dan dirasakan melalui warna musiknya, drama serial atau beberapa filmnya yang menggambarkan tentang seni, budaya dan kehidupan sehari-harinya yang menjadi ciri khas masyarakat Korea.
"Kuatnya karakter dan identitas merekalah yang membuat bangsa tersebut mampu menjaditrendsetter baru dalam dunia musik, seni akting, fashion dan gaya hidupnya," kata Henni.
Kerja keras mereka yang berhasil menjadi 'kiblat' baru dalam budaya pop itulah yang seharusnya menginspirasi masyarakat Indonesia untuk juga terus bekerja keras, disiplin, kreatif dan memiliki etos kerja yang tinggi.
"Jadi masyarakat kita nggak hanya jadi follower, tapi juga harus mampu menjadi trendsetter baru bagi negara lain," tambah Henni yang juga pengajar di Hikari Montesorri School ini.
1.
Hallyu atau Korean
Wave (Gelombang Korea) adalah istilah yang
diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara
di dunia.
(kalimat tidak efektif).
(kalimat tidak efektif).
Hallyu atau Korean Wave (Gelombang Korea) adalah istilah penyebaran
budaya Korea secara global di dunia.
(kalimat efektif).
(kalimat efektif).
2. Tak
terkecuali Indonesia dimana kalangan mudanya kini banyak yang sedang dilanda
demam K-pop dan drama Korea. (kalimat tidak efektif).
Tak
terkecuali Indonesia, kini kalangan muda banyak yang sedang dilanda demam Korea.
(kalimat efektif).
3. Fenomena
ini mengingatkan kita pada tren-tren sebelumnya yang juga pernah melanda di
Indonesia seperti budaya pop China dan Jepang. (kalimat
tidak efektif).
Fenomena
ini mengingatkan kita pada tren sebelumnya yang pernah melanda di Indonesia
seperti budaya pop China dan Jepang. (kalimat efektif).
4. Dan
semua budaya pop tersebut, kata Henni Norita dari Lembaga Psikologi Hikari,
hanya bersifat sementara karena perkembangan tren datang silih berganti
mengikuti perkembangan zaman. (kalimat tidak efektif).
Henni
Norita dari Lembaga Psikologi Hikari beranggapan, budaya pop tersebut hanya
bersifat sementara karena perkembangan tren datang silih berganti mengikuti
perkembangan zaman. (kalimat
efektif).
5. Dan
sebagai sebuah fenomena, lanjut Henni, tentu saja memberikan dampak positif dan
negatif bagi masyarakat Indonesia. (kalimat
tidak efektif).
“Dan
sebagai sebuah fenomena, tentu saja memberikan dampak positif dan negatif bagi
masyarakat Indonesia.” lanjut
Henni (kalimat efektif).
6. Misalnya,
kata dia, berkurangnya kecintaan terhadap budaya sendiri dan cenderung
menurunnya semangat belajar dan produktivitas lantaran waktunya banyak tersita
untuk menonton drama Korea, atau menjelajahi dunia maya untuk mencari tahu
banyak hal mengenai Korea. (kalimat
tidak efektif).
“Misalnya,
berkurangnya kecintaan terhadap budaya sendiri dan cenderung menurunnya
semangat belajar dan produktivitas lantaran waktunya banyak tersita untuk
menonton drama Korea, atau menjelajahi dunia maya untuk mencari tahu banyak hal
mengenai Korea.” tambahnya (kalimat efektif).
7. Hal ini
dapat dilihat dan dirasakan melalui warna musiknya, drama serial atau beberapa
filmnya yang menggambarkan tentang seni, budaya dan kehidupan sehari-harinya
yang menjadi ciri khas masyarakat Korea. (kalimat tidak efektif).
Dapat
kita lihat dari warna musiknya, drama serial atau beberapa filmnya yang
menggambarkan tentang seni, budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Korea.
(kalimat efektif).
8. Kerja
keras mereka yang berhasil menjadi 'kiblat' baru dalam budaya pop itulah yang
seharusnya menginspirasi masyarakat Indonesia untuk juga terus bekerja keras,
disiplin, kreatif dan memiliki etos kerja yang tinggi.(kalimat tidak efektif).
Kerja
keras mereka berhasil menjadi 'kiblat' baru dalam budaya pop itulah yang
seharusnya menginspirasi masyarakat Indonesia untuk bekerja keras, disiplin,
kreatif dan memiliki etos kerja yang tinggi. (kalimat efektif).